Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Tim nasional sepak bola puteri Indonesia gagal merebut juara ketiga Piala AFF U-19 Putri tahun 2023 setelah kalah lewat adu penalti 1-1 (4-2) dari Myanmar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.
Indonesia dan Myanmar yang sama-sama berambisi naik podium juara Piala AFF terus berusaha saling menyerang sejak pertandingan dimulai, sehingga banyak peluang gol yang tercipta pada babak pertama baik bagi Indonesia maupun Myanmar.
Indonesia tertinggal satu gol lebih dulu dari tim lawan, setelah penyerang Myanmar, Yin Loon Eain mengoyak
gawang Indonesia melalui tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti pada menit ke-28.
Usai turun minum, Garuda Pertiwi Muda berusaha bangkit mengejar ketertinggalan meski harus terseok-seok mengandalkan stamina yang tersisa.
Rotasi pemain dilakukan dengan memasang Ayunda Dwi Anggraini di lini depan untuk menambah daya gedor mendampingi Claudia Alexandra dan Marsela Awi.
Pola serangan yang diterapkan pelatih Rudi Eka Priyambada pun berjalan efektif membuat Phee Bay harus jatuh bangun menjaga gawang Myanmar dari gempuran Marsela Awi dan kawan-kawan.
Gol yang ditunggu-tunggu pun tercipta pada menit ke-48.Saat itu, Indonesia mendapat hadiah tendangan penalti karena Wai Phoo Eain secara tak sengaja menghalau tendangan Sheva Imut menggunakan tangannya di dalam kotak penalti Myanmar.
Marshela Awi selaku eksekutor tendangan penalti tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan menyarangkan bola pada sisi kanan gawang Myanmar.
Determinasi para pemain Indonesia meninggi setelah berhasil menyamakan kedudukan. Permainan impresif tim tuan rumah pada babak kedua memaksa Myanmar bermain keras untuk mengimbangi sehingga wasit harus mengeluarkan tiga kartu kuning untuk Myanmar.
Bahkan, Azra Zifa Kayla mesti ditarik keluar karena tulang kering kaki kanannya bermasalah karena mendapat benturan keras dari pemain Myanmar.
Kemudian, regu kesehatan sempat membawakan oksigen untuk membantu pernafasan Marsela Awi yang terganggu karena dadanya terbentur kaki pemain lawan, beruntungnya mesin gol Indonesia itu bisa melanjutkan permainan.
Permainan keras Myanmar itu bisa meredam agresivitas para pemain Indonesia sehingga skor imbang 1-1 bertahan hingga dua kali 45 menit selesai dan pertandingan pun terpaksa dilanjutkan dengan adu penalti.
Pada kesempatan adu penalti dewi fortuna seolah tak mau berpihak pada Timnas Putri Indonesia.
Dari empat kesempatan hanya dua pemain Indonesia yang berhasil mencetak gol yakni Marsela Yuliana Awi dan Claudia Alexandra Scheunemann.
Adapun Helsya Maeisyaroh dan Ellen Tria Ferlika gagal mencetak gol karena tendangan mereka hanya menghantam mistar gawang.
Di sisi lain, empat eksekutor penalti Myanmar, yakni Theingi Htwe, Sandar Lin, Phyu Phyu Win, Phyu Phwe semuanya berhasil menjalankan tugas dengan baik. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan 4-2 untuk Myanmar.
Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Rudi Eka Priyambada, seusai pertandingan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pecinta sepak bola Tanah Air karena timnya belum berhasil menjadi juara.
Kendati demikian, ia menyatakan semua harus bangga kepada anak asuhnya yang sudah berjuang mati-matian demi mengharumkan nama Indonesia.
"Bagaimanapun hasilnya patut kita syukuri anak-anak sudah melakukan yang terbaik, terimakasih untuk semuanya," kata dia.
Sementara itu, Pelatih Kepala Timnas Putri Myanmar Thet Thet Win mengatakan mereka sangat bersyukur atas kemenangan melawan tim tuan rumah Indonesia.
Meski pun gagal mencapai target menjadi finalis namun anak asuhnya mampu membawa pulang predikat sebagai juara ketiga AFF U-19 tahun ini.
"Sempat tak menyangka kami bisa sampai ke sini, setelah dua kali kalah dari Vietnam pada pertandingan sebelumnya. Anak-anak sungguh bermain sangat baik," kata Thet.
Baca juga: Indonesia kalah 1-7 dari Thailand di semifinal AFF U-19 Putri 2023
Baca juga: Timnas putri Vietnam melangkah ke final Piala AFF U-19
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023